Cerpen Remaja
Kamis, 12 September 2013
Kisah Cinta Annabella
Annabella sangat terbiasa dengan sikap mereka semua,diacuhkan,dibicarakan,dijauhi,itu yang selalu annabella terima.Tidak pernah ada yang bisa mengerti Annabella semua sikap yang annabella terima selalu mengingatkan nya pada memori pahit yang tak bisa hilang dari ingatan nya.sudah dua tahun berlalu semenjak kematian Paul,itu tidakbisa membuatnya tenang,selalu diselimuti rasa bersalah dan kekecewaan.Andai saja waktu itu Paul tidak datang kerumahnya dalam keadaan mabuk,semua itu tidak akan terjadi,"kekecewaan,tangisan,tusukan dan darah...."kata-kata itu selalu membuatnya menangis,merasa sendiri dan terabaikan.Dia tidak mungkin membunuh Paul jika tidak terjadi sesuatu yang meharuskannya melakukan itu.Tapi,tidak semua orang yang percaya akan hal itu terutama semua temannya.
Harinya disekolah berjalan seperti biasa,sendiri dan kesunyian,tidak ada yang berubah.sejak kejadian itu Annabella jarang bicara,atau bisa dikatakan tidak bicara sama sekali,kecuali pada Bibi Mary.wanita pikun yang menjaganya sejak orang tua nya meninggal saat usianya delapan tahun.
Annabella terus melangkahkan kakinya ditepi jalan trotoar.Dia terus berjalan sambil sesekali hanyut dalam lamunannya.entah yang apa dipikirkan Annabella sekarang.Dari persimpangan jalan terdengar mobil yang melaju,berdecit,beberapa kali klaksonnya berbunyi seperti bunyi peringatan.Beberapa orang diujung jalan mulai berteriak.Tapi Annabella seakan tenggelam dalam dunianya sendiri.Sampai akhirnya mobil itu mengenainya.Annabella terjatuh.Orang-orang mulai mengelilinginya,asyik dengan kalimat-kalimat yang keluar dari mulut mereka yang tak henti-hentinya.
"Oh Tuhan,Tidak....."suara asing yang panik,dan sangat dekat.Annabella mulai membuka matanya,sepasang tangan langsung membangunkan badannya.
"kau masih sadar,terimaksih tuhan"Ucap suara asing itu lagi,lalu Ia mengangkat Annabella dengan dibantu beberapa Orang.Annabella dibaringkan dikursi belakang mobil yang menabraknya tadi.
"Sial.aku tertabrak...Auuhh...sakit sekali,aku harap kaki ku tidak patah"gerutu Annabella dala hati,sembari memberi sinyal pada kakinya dan kakinya masih bergerak.
"Huh...,Syukurlah tidak apa-apa,tapi Mau dibawa kemana aku?Rumah Sakit?oh tidak,jangan Lagi"
"STOP"kata itu keluar dari mulut Annabella.kata pertama yang ia ucapkan pada orang lain,Ia pun sempat bangga pada dirinya karena menyadari itu.
Mobil Berhenti berjalan.Annabella lalu bangun dan membuka pintu sembari keluar.
"UH....sakit sekali "pekiknya dalam hati ketika kakinya menginjak aspal trotoar,karena menumpu berat tubuhnya.
"Apa yang kau lakukan?"Suara itu lagi,disusul oleh sesosok tubuh yang mendekat dan memegang bahunya,Annabella pun mendongak.
"oh.....,ini kah pemilik Suara itu,sesosok pria bertubuh tinggi,mata coklat terang yang menyala Bak burung Elang,bibir melengkung seperti perahu.Tidak.Apa yang kupikirkan"Annabela pun Kembali pada dirinya semula.Saat Annabella mendongak menatap Diam pada pria itu tadi,pri itu juga menatap Diam padanya.Annabella lalu menepis tangan pria itu.Pria itu hanya menatapnya bingung.
"kakimu berdarah,Biarkan Aku mengobatinya".pinta pria itu.Annabella hanya menggeleng,berbalik,dan berjalan terpincang-pincang.Pria itu mengejar Annabella.
"Apa yang kau pkirkan,kakimu berdarah aku tak mungkin membiarkannya".Kata Pria itu menghentikan Langkah Annabella.
"Apa yang harusku lakukan,Berbalik dan mengatakan tidak Apa-apa Dan berterimaksih?Tidak.itu artinya Aku bicara Pada Orang Lain".Annabella Bergulat dengan pikirannya sendiri.
"Aku tidak ingin merasa bersalah".Tekan Pria itu.Annabella Tidak menjawab Ia lalu melangkah pergi,tanpa menoleh kebelakang.Melangkah Dengan Kaki pincang Yang Berdarah.
"Hah...apa yaang akan terjadi pada Bibi Mery Jika ia melihat Semua ini,Aku tidak Bisa Membayangkannya.
BERSAMBUNG
Kamis, 05 September 2013
AKIBAT
Sebut saja namanya Elizar. Dia terlahir dari keluarga bangsawan. Tapi sayang, sikapnya tidak seperti keluarga bangsawan biasanya, yang dididik dengan banyak etika dan sopan santun.Walau pun dia cantik, dengan mata biru bak samudra, dan wajah yang berbentuk oval yang membuat hidungnya terlihat lebih menonjol, memberikan efek tersendiri bagi kaum adam yang melihatnya, tapi tetap saja itu tidak menutupi sikap keangkuhanya.Ketika usianya menginjak usia 23 tahun, ayahnya Charles berkata padanya,
"Liza, kau sudah dewasa.Saatnya bagi mu untuk menikah".
Liza pun menjawab dengan ketus pada Charles,"Dengan siapa ayah akan menikahkan ku ?, sepertinya elizar sudah tahu apa maksud charles, kalau ia akan di JODOHKAN..
"Aku sudah memilihkan mu seorang lelaki terbaik, dan aku yakin kau tidak akan mungkin menolaknya", jawab Charles datar dengan percaya diri.
semakin tertarik Eliza dengan kata-kata Charles atau sekedar penasaran ia pun bertanya,"katakan pada ku, siapa dia ayah?"
"Dia adalah Peter Holtden, putra Tn.Ed", jwab Charli singkat.
mendengar nama itu Elizar langsung tenggelam dalam lamunannya, elizar sebenarnya penah bertemu dengan Peter Holtden, walau pun itu hanya beberapa kali dan tidak lama, tapi mudah saja bagi Elizar memunculkan wajah Peter kedalam otaknya. Menurutnya Peter adala pria sempurna, dia memiliki paras yang tampan, badannya tinggi, berkulit putih, berkpribadian menarik, ia juga baik kepada siapapun. Liza pun pernah terpesona padanya, dan dia MENYUKAINYA.
"liza, apa kau sudah kembali pada dirimu ?"suara Charles membuyarkan lamunannya.
"apa maksud ayah? aku baik-baik saja" seakan Charles tidak tahu, Elizar menutupi kejadian beberapa detik lalu dipikiranya dengan kata-kata yang di lepaskannya pada charles.
"Benarkah ?" kata Charles tidak mau kalah, dan menggodanya.
"Tentu saja. Tapi, apakah benar dengan Dia?" tanya Elizar, sedikit menekankan kata "dia" pada katanya.
"Ya. Dia yang akan menjadi suami mu", jawab Charles senang karna melihat ekspresi Elizar yang tersenyum kepadanya.
Suatu hari, Elizar pergi ketoko pakaian, karna dia ingin tampil cantik ketika ketuarga Ed Holtden melamarnya malam ini. Setelah ia keluar dari toko Avoazar, di pinggiran jalan dekat Las Vegas, ada seseorang yang menghampirinya dan berkata, "nyoya...., bisaka kau memberiku sedikit rezeki. Aku belum makan apapun beberapa hari ini." pintanya, ternyata dia seorang pengemis. Pakaiannya sangat lusuh dan compang camping, malah ada beberapa lalat yang hinggap diatas topi yang di pakai pengemis itu. Dengan spontan Elizar berkata, "Menjauh dari ku!Enak sekali kau minta rezeki dari ku. Memangnya kau pernah memberikan jasa mu pada ku? atau kau pikir aku ibu mu?", dengan nada kasar Elizar memarahi pengemis itu, sehingga membuat pengemis itu menatapnya dengan nanar, atau malah kasihan. Elizar tidak mau kalah, ia menatap balik pengemis itu dengan tajam, di lihatnya mata hijau yang sangat indah, ia pun sempat terpukau dan larut pada imajinasinya, membayangkan berada di ketenangan, keteduhan,dan kesejukan karna melihat mata indah pengemis itu. Tapi karna bau yang dikeluarkan pengemis itu, membuat Elizar tidak tahan, sehingga membuyarkan pikirannya dan kembali pada dirinya yang semula.
"Tak bisakah...?hanya sedikit Nyonya!" pinta pengemis itu lagi dengan wajah sedikit takut.
'Tidak bisa, Pergi kau dasar PENGEMIS. kau itu sangat kotor dan..dan BAU. Pantasnya kau ada ditumpukan sampah, bukannya disini,Menjauh dari ku.!!" maki Elizar lagi, ia pun meninggalkan pengemis lusuh itu tanpa rasa bersalah.
Malam harinya, ketika keluarga Ed Holtden datang melamarnya. Elizar sudah siap dengan wajah meskulin dan gaun anggun yang berwarna biru lembut yang menampilkan aura kuat pada dirinya. Ia pun turun dengan percaya diri, dan melihat sebuah keluarga yang duduk anggun dan berwibawa di atas sopa merah yang dihiasi renda-renda di sekeliling ujung jahitan sopa itu.
Charles pun memulai pembicaraan, di saat keempat orang tua terhormat itu berbicara, Elizar mencuri-curi pandang wajah Peter yang rupawan dan berkacamata. Peter mengetahui apa yang di lakukan Elizar, tapi ia hanya diam, sedikit pun tak menggubrisnya.
Pada acara puncak, Peterpun mengeluarkan suara, "Tuan dan Nyonya Charles yang terhormat, dan ayah..ibu.., maafkan aku sebelumnya, tapi aku tidak bisa menikah dengan Elizar". Keempat orang tua itu pun kaget mendengar apa yang dikatakan Peter tadi.Dengan terbata-bata Charles pun berkata "Apa alasan mu tidak ingin menikah dengan putri kami?". Tuan dan Nyonya Ed Holtden hanya tertuntuk malu karna perbuatan anaknya yang tidak sopan.
"Maaf sebelumnya jika aku lancang, tapi aku tidak akan cocok dengan Elizar.Aku ingin menikah dengan wanita yang baik, berhati tulus, dan menghargai siapa pun.......", belum selesai Peter menyampaikan alasannya, elizar dengan marah menyela, "Apa maksud mu? apa kau menghina ku?" tatap Elizar tajam pada Peter. Peterpun menatapnya balik dengan sikap tenang dan tersenyum. Dengan spontan tubuh Elizar tersentak seperti ada gempa bumi lewat, setelah ia menatap mata Peter, baru ia sadar dan tertunduk malu. Dengan air mata, ia pun pergi meninggalkan keluarga itu.
Elizar tidak menyangka kalau ini akan terjadi, apalagi ia telah di permalukan oleh seorang laki-laki yang ia sukai, di mana harga dirinya sebagai seorang wanita bangsawan yang terhormat. Ini semua karna kejadian tadi siang pikir Elizar. Dia telah mencaci-maki pengemis bermata hijau meneduhkan hati itu, ternyata pengemis itu adalah Peter Holtden, dia sengaja melakukannya untuk menguji kebaikan Elizar.
"Biarlah...., semuanya telah terlambat", katanya merenung dikesunyian malam.
TAMAT.
Terimakasih untuk teman-teman yang telah membaca Cerpen ini.
jadi teman, jangan pernah sekali-kali berbuat angkuh dan sombong, karna apa yang kita lakukan selalu ada AKIBATnya.
Jangan lupa membaca cerpen lainnya YA.:D yaya.. yaya..
Trims......
Langganan:
Postingan (Atom)